Eksperimen Sederhana

Percobaan 1 : Aliran Udara Apakah tiupan udara akan selalu membuat benda melengkung membesar? Ternyata tidak juga. Coba kamu lakukan percobaan ini. Apa Yang Kamu Butuhkan? 1. Dua buku yang sama besar atau banda lain yang berukuran sama 2. Selembar kertas 3. Sedotan Cobalah Ini: Letakkanlah selembar kertas diantara dua buah buku, sehingga menyerupai sebuah jembatan. Pastikan bentuk kertasnya tidak melengkung. Kemudian, dengan menggunakan sedotan, tiuplah bagian bawah kertas yang berada diantara dua buku. Perhatikanlah apa yang terjadi dengan kertasnya. Apa yang terjadi? Ketika kamu meniup di bagian bawah kertas, kamu akan melihat kertas akan melengkung kedalam mendekati sedotan. Tidak terbang atau tertiup keluar. Ketika kamu meniup, kamu membuat tekanan udara dibawah kertas menjadi lebih kecil bila dibandingkan dengan tekanan udara diatas kertas. Sehingga tekanan udara diatas kertas akan menekan kertas kebawah, dan bentuk kertas akan melengkung mendekati sedotan dan tidak terbang keatas. Percobaan 2 : Arus Pendek Kita mengetahui listrik harus melalui rangkaian tertutup untuk dapat mengalir. Tapi terkadang, aliran listrik dapat terganggu. Cobalah eksperimen ini untuk mengetahui apa itu arus pendek dan apa yang dapat terjadi akibat arus pendek. Apa yang Kamu Butuhkan? 1. Dua kabel 30 cm 2. Bola lampu kecil dan soketnya 3. Baterai 9 volt 4.Kancing baterai Cobalah Ini: Kelupas plastik kabel pada kedua ujung kebel dan pada bagian tengah kabel. Hubungkan masing-masing kabel pada masing-masing kutub baterai dan hubungkan dengan soket lampu. Perhatikan apa yang terjadi? BAHAYA! Sekarang, dengan cepat hubungkan bagian tengah kabel yang terkelupas. Lakukan ini hanya selama dua detik saja, dan pastikan tanganmu MENYENTUH BAGIAN PLASTIK KABEL. Kabelnya mungkin akan terasa panas. Apa yang terjadi pada lampu? Fakta Mengenai Magnet: Ketika kamu membuat rangkaian listrik biasa, listrik akan memanaskan kawat filamen yang ada pada bola lampu dan membuatnya menyala. Tapi ketika kamu menyilangkannya (menghubungkan bagian tengah kabel yang terkelupas tadi), lampu akan mati. Ingatlah: Listrik akan mengambil lintasan yang lebih mudah (lebih pendek) dari suatu rangkaian. Ketika kamu menyilangkannya, kamu membuat arus pendek. Arus pendek ini tidak akan memanaskan filamen bola lampu agar menyala, tapi justru akan memanaskan kabel. Kamu mungkin akan mencium bau hangus ketika ini terjadi. Arus pendek sangat berbahaya dan dapat menimbulkan kerusakan besar. Jadi selalu waspada dengan mata dan hidungmu untuk melihat dan mencium apabila ada tanda-tanda arus pendek. Percobaan 3 : Fiber Berkas Cahaya Kamu mengetahui bahwa cahaya terdiri dari 3 warna dasar, biru, hijau, merah. Bedakan dengan warna primer biru, kuning, merah. Nah, pada percobaan ini kamu akan mencoba memilah cahaya-cahaya tersebut. Apa yang Kamu Butuhkan? 1.Filter warna biru, hijau, merah. Kamu bisa menggunakan plastik transparan berwarna 2.Beberapa gambar dengan warna garis yang berbeda, biru, hijau, merah. Cobalah Ini: Ambil salah satu gambar, kemudian letakkan filter diatasnya. Perhatikan apa yang terjadi dengan gambarnya. Cobalah dengan filter warna lain. Setelah itu, kamu harus mencoba dengan gambar berwarna lainnya dan dengan filter yang berbeda. Apa yang kamu amati pada gambar tersebut? Apa yang terjadi? Kamu akan mellihat gambar dengan warna biru akan terlihat oleh filter selain biru, merah oleh selain merah, dan hijau oleh selain hijau. Filter berkerja dengan menyaring cahaya yang lewat. Filter hijau akan menyaring warna hijau saja yang bisa lewat. Suatu benda terlihat berwarna, katakanlah benda akan terlihat berwarna hijau karena cahaya berwarna selain hijau diserap oleh benda hijau tersebut dan yang dipantulkan ke mata kita hanyalah cahaya berwarna hijau. Filter hijau akan meneruskan hanya cahaya hijau pada seluruh permukaan filter. Sehingga ketika gambar berwarna hijau kita lihat dengan filter hijau, kita tidak akan bisa melihat gambar hijau tersebut karena bercampur dengan hijau pada seluruh permukaan filter. Sedangkan ketika kita melihat warna merah melalui filter hijau, warna hijau yang diteruskan filter akan diserap oleh warna merah dan tidak dipantulkan ke mata kita. Sehingga kita hanya akan melihat warna hitam/gelap. Percobaan 4 : Interaksi Magnet Selama beratus tahun, kita mengetahui kegunaan magnet. Beberapa benda merspon gaya yang diberikan magnet, atau tertarik; namun ada yang tidak terpengaruh. Apa saja benda yang dapat dipengaruhi oleh magnet? Coba eksperimen ini dan cari tahu! Apa Yang Kamu Butuhkan? 1. Sebuah magnet batang 2. Paku payung (hati-hati, mintalah orang yang lebih tua untuk membantumu) 3. Sebuah pensil 4. Sebuah penghapus 5. Selembar kertas 6. Pisau (hati-hati, mintalah orang yang lebih tua untuk membantumu) 7. Kunci 8. Koin 9. Kain bekas 10. Sisir 11. Peralatan alumunium 12. Selembar pita kaset bekas Cobalah Ini: Sentuhkan magnet batangmu ke masing-masing benda. Benda apa saja yang tertarik dan menempel pada batang magnet? Benda apa saja yang tidak tertarik oleh magnet? Catatlah hasilnya pada tabel dibawah dengan memberikan tanda dibawah tulisan ya untuk benda yang tertarik oleh magnet atau tidak untuk benda yang tidak tertarik oleh magnet. Tuliskan juga dari bahan apa benda-benda tersebut dibuat pada tabel bertuliskan bahan. Cobalah dengan benda lainnya! Fakta Mengenai Magnet: Apakah kamu mendapati bahwa hanya benda yang berasal dari besi dan baja saja yang tertarik dengan magnet? Ternyata magnet juga menarik kobalt dan nikel. Umumnya magnet terbuat dari besi dan baja, biasanya juga merupakan campuran dengan bahan lain seperti kobalt dan nikel. Tapi beberapa magnet terbuat dari plastik dan keramik yang dicampur dengan serbuk magnet Percobaan 5 : Gaya Tegangan Permukaan Kali ini kita akan melihat bagaimana gaya tegang permukaan air dapat dipengaruhi oleh zat lainnya. Kira-kira apa yang akan terjadi dengan permukaan airnya ya? Apa Yang Kamu Butuhkan? 1.Satu helai benang berukuran sekitar 15 cm 2.Wadah berisi air 3.Sabun cair Cobalah Ini: Letakkanlah benang dalam bentuk melingkar diatas permukaan air, tapi jangan diikat. Pastikan benang tersebut mengambang. Tidak tenggelam. Kemudian teteskanlah setetes sabun cair pada posisi ditengah lingkaran benang tersebut. Perhatikan apa yang terjadi pada benangnya! Apa yang terjadi? Benang yang tadinya berbentuk lingkaran perlahan-lahan melebar sehingga ujung-ujungnya memisah. Hal ini karena pada awalnya, gaya tegang permukaan menahan posisi benang sehingga bisa berbentuk lingkaran. Tapi kemudian setelah ditetesi sabun cair, daerah disekitar tetesan sabun tersebut menjadi lemah ikatannya. Dan daerah permukaan diluar benang yang ikatan molekul airnya lebih kuat akan menarik benang sehingga bentuk benang menjadi melebar dan tidak lagi berbentuk lingkaran. Percobaan 6 : Bermain Sulap dengan Magnet Apakah magnet dapat berinteraksi tanpa menyentuh bendanya? Para ilmuwan telahmencobanya melalui udara, air, kaca, dan benda lainnya. Kamu dapat mencobanya dan tunjukkanlah “Sulap” ini kepada teman-temanmu. Apa Yang Kamu Butuhkan? 1.Sebuah magnet batang atau magnet U 2.Penjepit kertas 3.Serbuk besi atau benda dari besi lainnya 4.Selotip 5.Kertas 6.Gelas 7.Air 8.Benang Cobalah Ini: 1. Ikat penjepit kertas pada ujung benang. Lalu tempelkan ujung benang yang lainnya dengan selotip pada meja atau lantai. Pelan-pelan dekatkan magnet kearah penjepit kertas sampai penjepit kertas tersebut tertarik. Hati-hati, jangan sampai penjepit kertasnya menempel di magnet. Cobalah kamu angkat magnet keatas perlahan-lahan, usahakan jarak magnet ke penjepit kertas selalu sama, apakah penjepit kertasnya akan terbawa keatas mengikuti magnet? 2. Coba letakkan magnet di meja atau lantai, lalu tutupi dengan selembar kertas. Setelah itu letakkan penjepit kertas diatasnya, usahakan jaraknya tidak terlalu jauh dari ujung magnet. Dekatkan secara perlahan-lahan. Apa yang terjadi, apakah penjepit kertasnya tertarik oleh magnet? Taruh serbuk besi kedalam gelas. Jika tidak ada cobalah cari benda yang terbuat dari besi seperti paku. Setelah itu, dekatkan magnet dari luar gelas. Apakah serbuk besi yang ada dalam gelas bisa tertarik oleh magnet? 3. Sekarang, tuangkan air kedalam gelas berisi serbuk besi tadi. Lalu cobalah dekatkan magnet dari luar gelas lagi. Kali ini apakah serbuk besinya tertarik oleh magnet? Setelah selesai, segera buang airnya dan keringkan serbuk besinya dengan tissue agar tidak karatan. Fakta Mengenai Magnet: Ternyata, magnet bisa menarik benda-benda yang terbuat dari besi walaupun ada penghalang berupa udara, air, kertas, maupun kaca. Jadi magnet bisa menarik besi tanpa perlu bersentuhan dengan besinya secara langsung. Asalkan penghalangnya tidak terlalu tebal untuk magnet yang kecil Percobaan 7 : Gaya Angkat Udara Percaya atau tidak, kamu bisa membuat dua benda bermassa sama, terapung dan tenggelam masing-masing secara bersamaan. Jadi, ketika kamu meletakkan dua benda tersebut kedalam air, yang satu akan terapung, satu lagi tenggelam. Koq bisa? Apa Yang Kamu Butuhkan? 1.Dua benda bermassa sama. Kamu bisa menggunakan 2 tumpukkan yang masing-masing berisi 5 keping logam 500 rupiah 2.Dua lembar kertas karton berukuran 20×20 cm 3.Dua lembar alumunium foil berukuran 20×20 cm 4.Satu baskom besar berisi air Cobalah Ini: Lapisilah masing-masing karton dengan alumunium foil. Lalu, ambil salah satunya dan bentuklah menjadi sebuah wadah menyerupai box untuk membungkus kue tart (kita akan menyebutnya menyerupai kapal-kapalan). Letakkan 5 tumpuk koin di dalamnya. Ambillah 5 tumpuk koin lainnya dan bungkuslah dengan karton yang belum digunakan. Kamu bisa membungkusnya dengan berbagai cara. Lebih baik kamu bentuk seperti gumpalan kertas biasa. Letakkanlah keduanya diatas permukaan air secara bersamaan. Apa yang terjadi? Apa yang terjadi? Koin yang berada didalam kapal-kapalan terapung. Sedangkan koin yang berada didalam gumpalan kertas akan tenggelam. Hal ini terjadi karena air memiliki gaya angkat yang sama pada tiap benda. Gaya tersebut berkerja sesuai luas permukaan bendanya itu sendiri. Pada bentuk kapal-kapalan, bagian dasar kapal-kapalan memiliki luas permukaan yang lebih besar daripada bentuk gumpalan kertas biasa. Sehingga kapal-kapalan itu menangkap gaya apung lebih banyak dan membuatnya bisa tetap ada di permukaan air meski membawa beban yang sama. Hal ini juga menjelaskan kenapa kapal laut atau sekoci kecil bisa mengapung di permukaan air. Percobaan 8 : Faktor-Faktor Gaya Tekan Kamu mungkin pernah menggunakan kata gaya dan tekanan. Tapi apa kamu mengerti apa arti kata gaya dan tekanan itu? Pada percobaan ini, kita akan mengenal gaya dan tekanan lebih dekat. Yuk coba! Apa Yang Kamu Butuhkan? 1.Alat penghisap (Tabung suntik atau semacamnya. Ingat, tanpa jarum) Cobalah Ini: Kali ini kita akan mencoba menggunakan tabung suntik untuk melakukan simulasinya. Posisikanlah katup tabung suntik pada keadaan tertutup. Kemudian, tariklah hingga mencapai 1 nya. Pastikan 1 tabung tersebut terisi udara. Kemudian, tahanlah bagian mulut tabung dan tarik dengan kuat katup tabung suntik. Dengan cepat, lepaskanlah. Apa yang terjadi dengan katup tabung? Apa yang terjadi? Katup tabung akan kembali ke posisi semula. Hal ini karena ketika kamu menarik katup tabung, kamu memberikan gaya untuk memperbesar volum dalam tabung. Nah, karena volumnya bertambah dan tidak ada udara yang keluar masuk, tekanan menjadi semakin kecil. Sedangkan tekanan udara diluar tabung tetap. Artinya, keadaan tekanan udara diluar tabung lebih besar daripada didalam tabung. Karena tekanan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah, maka tekanan udara diluar tabung akan mendorong katup ke posisinya semula. Dimana tekanan pada posisi tersebut adalah sama dengan tekanan diluar tabung. Percobaan 9 : Bermain Dengan Serbuk Besi Magnet akan berinteraksi dengan butiran kecil besi, yang biasa disebut sebagai serbuk besi. Tapi, apakah magnet tetap akan menarik serbuk besi jika dicampur dengan bahan bukan magnet seperti garam? Apa Yang Kamu Butuhkan? 1.Sebuah magnet tapal kuda (magnet U) 2.Kertas 3.Serbuk besi 4.Garam 5.Sendok teh Cobalah Ini: 1. Campurkan satu sendok teh serbuk besi dan satu sendok teh garam pada selembar kertas. Mintalah bantuan orang yang lebih tua agar tidak mengotori badanmu. Buatlah agar campuran tersebut tidak menumpuk dan merata pada kertas. Lalu, dekatkanlah magnet U tersebut ke atas permukaan campuran magnet tadi. Apa yang terjadi? 2. Buanglah garam yang tersisa pada kertas dan lepaskan serbuk besi yang menempel pada magnet. Kumpulkan kembali serbuk besinya agar dapat digunakan kembali. Fakta Mengenai Magnet: Ketika ada campuran besi dan bahan lain yang tidak tertarik magnet seperti garam, maka hanya serbuk besi yang dapat tertarik magnet. Magnet juga sering digunakan untuk memisahkan besi dan baja dari bahan lainnya. Contohnya, pada pabrik obat dan makanan. Mereka menggunakan magnet untuk memisahkan besi dari obat dan makanan mereka agar lebih aman untuk dikonsumsi. Percobaan 10 : Gaya Gesek Istimewa-1 Kamu tahu kan gaya gesek antara suatu benda dan permukaan lintasan dapat menghambat laju benda tersebut. Tapi, jika gaya gesek yang tercipta adalah dari air yang berada dalam botol yang digelindingkan, mungkin gak sih? Apa Yang Kamu Butuhkan? 1. Dua buah botol berukuran sama. Yang satu berisi air Cobalah Ini: Percobaannya sangat mudah. Peganglah kedua botol pada posisi yang sama. Kemudian gelindingkanlah keduanya secara bersamaan. Usahakan gaya yang diberikan sama pada kedua botol. Apa yang terjadi dengan gerak kedua botol? Apa yang terjadi? Botol berisi air bergerak lebih lambat daripada botol yang kosong. Hal ini karena air dalam botol ikut bergerak seiring dengan pergerakan botol. Kontak antara air dan permukaan dalam botol menciptakan gaya gesek yang menghambat laju botol. Begitu juga gaya berat dari air memberikan tekanan sehingga membuat gaya gesek antara permukaan luar botol dan permukaan lintasan menjadi lebih besar. Akibat dari kedua gaya gesek tersebut, botol berisi air menjadi lebih lambat. Percobaan 11 : Gaya Gesek Istimewa-2 Kamu tahu kan gaya gesek antara suatu benda dan permukaan lintasan dapat menghambat laju benda tersebut. Tapi, jika gaya gesek yang tercipta adalah dari air yang berada dalam botol yang digelindingkan, mungkin gak sih? Apa Yang Kamu Butuhkan? 1.Dua buah botol berukuran sama. Yang satu berisi air Cobalah Ini: Percobaannya sangat mudah. Peganglah kedua botol pada posisi yang sama. Kemudian gelindingkanlah keduanya secara bersamaan. Usahakan gaya yang diberikan sama pada kedua botol. Apa yang terjadi dengan gerak kedua botol? Apa yang terjadi? Botol berisi air bergerak lebih lambat daripada botol yang kosong. Hal ini karena air dalam botol ikut bergerak seiring dengan pergerakan botol. Kontak antara air dan permukaan dalam botol menciptakan gaya gesek yang menghambat laju botol. Begitu juga gaya berat dari air memberikan tekanan sehingga membuat gaya gesek antara permukaan luar botol dan permukaan lintasan menjadi lebih besar. Akibat dari kedua gaya gesek tersebut, botol berisi air menjadi lebih lambat. Percobaan 12 : Inersia Dalam Potongan Kamu pernah membantu ibu memotong sayuran atau buah, disanalah fisikanya berlaku. Apa Yang Kamu Butuhkan? 1.Pisau 2.Kentang 3.Selembar kertas Cobalah Ini: Untuk percobaan yang pertama, sederhana saja. Potonglah kentang dengan menggunakan pisau. Hasilnya, kentang akan terpotong. Mungkin kamu berpikir karena pisaunya tajam. Kamu sekarang harus melakukan percobaan ini, potonglah kentang dengan selembar kertas. Kamu pegang ujung-ujung dari kertas. Usahakan agar kertasnya dalam keadaan tegang. Hentakkan dengan cepat dan keras ke kentang. Apa yag terjadi? Apakah kentangnya terpotong? Apa yang terjadi? Tentu saja kentangnya dapat terpotong. Hanya dengan kertas! Ini semua bisa dilakukan karena adanya inersia. Ketika kita menggerakkan kertas, kita menggerakkan kertas dengan memberikannya kecepatan dan gaya yang konstan. Sedangkan kentang tetap diam. Kentang akan berusaha tetap diam pada saat kertas menyentuh kentang, dan kertas sendiri akan berusaha untuk tetap bergerak. Akibatnya kertas dapat memotong menembus kentang. Percobaan 13 : Inersia dalam Minuman Gelas Hmm…Judulnya sedikit aneh. Tapi memang ada fisika dalam setiap minuman gelas. Jika kamu pernah membeli minuman gelas, entah itu air mineral atau minuman segar, maka kamu telah menerapkan inersia ketika meminumnya. Apa Yang Kamu Butuhkan? 1.Minuman gelas yang belum dibuka 2.Sedotan Cobalah Ini: Percobaan ini mudah. Kamu cukup hanya menusuk sedotan kedalam minuman gelas yang akan kamu minum. Kenapa bisa tertusuk ya? Mungkin kamu berpikir karena ujungnya tajam. Tapi coba yang berikutnya. Sekarang, coba kamu tusuk sedotan dengan menggunakan bagian yang tumpulnya. Apakah bisa menusuk minuman gelasnya? Apa yang terjadi? Tentu saja minuman gelasnya dapat tertusuk. Meski mungkin kamu akan kesulitan pada awalnya. Sederhananya, hal ini dapat dilakukan karena minuman gelas akan berusaha untuk tetap diam ketika bersentuhan dengan sedotan yang juga tetap berusaha untuk bergerak. Kecendrungan benda untuk mempertahankan posisinya ini disebut inersia. Inersia inilah yang membantu kamu bisa menusuk sedotan kedalam minuman gelasmu. Jadi kamu bisa minum. Percobaan 14 : Inersia dalam Benda Bergerak Apa kamu tahu hukum pertama Newton? Paling tidak kamu sudah pernah mendengarnya? Tapi mungkin kamu kurang memahami maksud dari hukum tersebut. Nah, sekarang kita akan mencoba untuk memahami dengan lebih baik hukum tersebut. Apa Yang Kamu Butuhkan? 1.Tumpukan beberapa buah buku Cobalah Ini: Letakkan beberapa tumpuk buku diatas meja. Lalu doronglah kedepan, dan usahakan gaya yang kamu berikan konstan sehingga kecepatannya tidak berubah. Dengan cepat, hentikanlah tumpukan buku yang kamu dorong. Perhatikanlah buku yang berada di posisi paling atas, apa yang terjadi? Apa yang terjadi? Ketika kamu berhentikan tumpukan buku yang sedang bergerak, maka buku yang berada diatas akan maju kedepan, mungkin malah akan terjatuh dari tumpukan yang kamu dorong tadi. Hal ini karena si buku-buku tersebut memiliki yang namanya Inersia. Buku yang bergerak secara konstan tadi akan berusaha mempertahankan posisinya yang bergerak ketika secara tiba-tiba diberhentikan. Akibatnya buku tetap akan bergerak kedepan walau hanya beberapa jaraknya. Contoh lainnya adalah ketika kamu menaiki mobil yang berjalan secara konstan, kemudian mobil tersebut berhenti secara tiba-tiba. Kamu akan merasakan badanmu tertarik kedepan. Mungkin kamu akan melihat hal lain yang serupa dengan kasus ini. Coba kamu cari. Percobaan 15 : Membentuk Gelembung Sabun Kamu pernah main gelembung sabun? Mungkin kamu pernah membayangkan ya jika kamu bisa membuat gelembung sabun yang berbentuk kotak, segitiga, atau bentuk lainnya. Apa bentuk gelembung sabun hanya seperti bola saja ya? Kenapa tidak bisa berbentuk lain? Apa Yang Kamu Butuhkan? 1. Air sabun 2. Sedotan Cobalah Ini: Tiuplah air sabun dengan sedotan hingga terbentuk gelembung yang berukuran sedang. Buat agar gelembung terlepas dari sedotan, sehingga melayang di udara. Perhatikanlah bagaimana bentuk gelembung sabun itu. Sekarang, tiup lagi air sabun dengan sedotan hingga berukuran lebih kecil dari gelembung yang pertama. Segera tutup ujung sedotan yang terbuka dengan jarimu. Jangan sampai ada udara yang keluar masuk ke dalam gelembung. Usahakan gelembung tidak terlepas dari ujung sedotan yang satunya. Perhatikan apa yang terjadi dengan bentuk gelembung. Apa yang terjadi? Ketika kamu lihat gelembung sabun yang melayang, kamu akan melihat bentuk gelembungnya adalah seperti bola. Hal ini karena molekul air sabun yang menjadi selaput gelembungnya berikatan satu sama lain dengan posisi yang teratur disekelilingnya. Sehingga terbentuklah bentuk bola dari gelembung air sabun. Tapi pada gelembung kedua, kamu akan melihat bentuk yang agak lonjong. Ini karena masih terdapat sejumlah molekul air sabun yang tidak terbentuk selaput gelembung sabun dan menarik gelembung karena pengaruh gravitasi. Percobaan 16 : Cara Kerja Sedotan Kamu pernah menggunakan sedotan kan. Mungkin bukan benda yang aneh. Karena ketika kita ingin meminum air, kadang kita menggunakan sedotan. Dan banyak orang yang merasa lebih nikmat minumnya dengan menggunakan sedotan. Tapi, bagaimana sebenarnya cara kerja sedotan? Apa kamu tahu? Apa Yang Kamu Butuhkan? 1.Gelas berisi minuman. 2.Sedotan Cobalah Ini: Tuanglah air kedalam gelas. Kamu bisa mengisinya dengan apa saja. Air putih, susu, atau sirup. Tapi jangan air mentah! Masukkanlah sedotan kedalam gelas. Sekarang, cobalah kamu minum. Apa yang terjadi? Ketika kamu minum, kamu mungkin berpikir kamu sedang menghisap air yang ada dalam gelas. Tapi sebenarnya kamu sedang membuat tekanan udara di dalam sedotan hingga kedalam mulutmu menjadi lebih kecil daripada tekanan udara yang berada disekitarmu. Akibatnya, tekanan udara disekitarmu akan mendorong air masuk kedalam sedotan dan membuat air minuman itu bisa masuk kedalam mulutmu. Sehingga kamu bisa minum dengan leluasa. Percobaan 17 : Cermin Cekung dan Cermin Cembung Kamu mengetahui ada beberapa jenis cermin. Tapi kamu mungkin hanya memahami dengan jelas untuk cermin datar saja. Nah, kamu harus mencoba ini untuk melihat jenis cermin lainnya. Apa Yang Kamu Butuhkan? 1. Lembaran sejenis alumunium foil yang dapat memantulkan bayangan Cobalah Ini: Peganglah lembaran dalam posisi tegak. Usahakan tidak terjadi lengkungan-lengkungan pada lembaran. Perhatikan bayangan yang terbentuk. Sekarang tekuklah lembaran kearah luar menjauhi wajahmu, lalu lihatlah apa yang terjadi pada bayangan yang kamu lihat. Terakhir, tekuklah lembaran kearah dalam mendekati wajahmu, apa yang terjadi pada bayangan yang kamu lihat. Ingat. Usahakan lembaran jangan sampai terlipat. Apa yang terjadi? Ketika kamu memposisikan lembaran tegak, maka kamu melihat sebuah cermin datar biasa. Namun, ketika kamu menekuk lembaran menjauhi wajahmu, kamu membuat cermin cekung. Dan ketika kamu menekuk lembaran mendekati wajahmu, kamu membuat cermin cembung. Bayangan yang dihasilkan juga akan berbeda-beda. Dengan cermin datar, bayanganmu akan sama dengan wujud aslimu. Tapi dengan cermin cekung, bayanganmu akan terbalik. Dan dengan cermin cembung, bayanganmu akan menjadi lebih kecil. Jika kamu tidak menemukan lembaran yang cocok, kamu bisa menggunakan permukaan sendok untuk melihat perbedaan cermin cekung dan cermin cembung. Kamu bisa amati dengan jelas bayangan yang terpantul pada sendok. Percobaan 18 : Gaya Gravitasi 1 Kamu tahu Galileo pernah menjatuhkan dua benda berbeda bentuk dari atas menara miring pisa dan keduanya jatuh bersamaan? Tapi pada percobaan kali ini, kita akan menjatuhkan dua benda berbeda, dan keduanya jatuh tidak bersamaan. Koq bisa? Apa Galileo salah? Apa Yang Kamu Butuhkan? 1.Selembar kertas 2.Sebuah buku Cobalah Ini: Peganglah masing-masing kertas dan buku pada kedua tanganmu. Kemudian berdirilah tegak. Secara bersamaan jatuhkanlah kedua benda tersebut dari tanganmu. Bagaimana waktu jatuh kedua bendanya? Sekarang, letakkan kertas diatas buku dan peganglah dengan erat. Kemudian jatuhkanlah secara tiba-tiba. Apa yang terjadi dengan jatuhnya kertas dan buku? Apa yang terjadi? Ketika percobaan yang pertama dilakukan, buku akan jatuh lebih dulu daripada kertas. Sebenarnya, gaya gravitasi menarik dua benda tersebut dengan gaya yang sama. Tapi jatuhnya kertas terhambat oleh gaya gesek udara. Buku juga mendapat gaya gesek yang sama, tapi berat dari si buku mampu mengurangi pengaruh gaya gesek udaranya. Pada percobaan yang kedua, kedua benda jatuh bersamaan. Kertas yang berada diatas buku tidak lagi dipengaruhi oleh gaya gesek udara karena dibantu oleh berat buku yang mengurangi gaya geseknya. Sehingga gravitasi akan menarik buku dan kertas dengan mudah sebagai satu sistem. Jadi Galileo tidak salah. Percobaan 19 : Gaya Gravitasi 2 Kamu tahu Galileo pernah menjatuhkan dua benda berbeda bentuk dari atas menara miring pisa dan keduanya jatuh bersamaan? Tapi pada percobaan kali ini, kita akan menjatuhkan dua benda berbeda, dan keduanya jatuh tidak bersamaan. Koq bisa? Apa Galileo salah? Apa Yang Kamu Butuhkan? 1.Selembar kertas 2.Sebuah buku Cobalah Ini: Peganglah masing-masing kertas dan buku pada kedua tanganmu. Kemudian berdirilah tegak. Secara bersamaan jatuhkanlah kedua benda tersebut dari tanganmu. Bagaimana waktu jatuh kedua bendanya? Sekarang, letakkan kertas diatas buku dan peganglah dengan erat. Kemudian jatuhkanlah secara tiba-tiba. Apa yang terjadi dengan jatuhnya kertas dan buku? Apa yang terjadi? Ketika percobaan yang pertama dilakukan, buku akan jatuh lebih dulu daripada kertas. Sebenarnya, gaya gravitasi menarik dua benda tersebut dengan gaya yang sama. Tapi jatuhnya kertas terhambat oleh gaya gesek udara. Buku juga mendapat gaya gesek yang sama, tapi berat dari si buku mampu mengurangi pengaruh gaya gesek udaranya. Pada percobaan yang kedua, kedua benda jatuh bersamaan. Kertas yang berada diatas buku tidak lagi dipengaruhi oleh gaya gesek udara karena dibantu oleh berat buku yang mengurangi gaya geseknya. Sehingga gravitasi akan menarik buku dan kertas dengan mudah sebagai satu sistem. Jadi Galileo tidak salah. Percobaan 20 : Gaya Ikat Molekul Air 1 Apakah kamu pernah melihat pada beberapa bangunan ada rantai yang menggantung dari atap hingga ke permukaan tanah? Mungkin kamu bertanya-tanya apa maksud rantai tersebut dipasang. Nah, kamu harus mencoba ini untuk tahu apa guna rantai tersebut. Apa Yang Kamu Butuhkan? 1.Sehelai benang dengan panjang sekitar 50 cm 2.Teko berisi air Cobalah Ini: Ikatkanlah ujung benang pada gagang teko. Kemudian posisikan benang tersebut hingga menempel pada mulut teko. Akan lebih baik jika benang diposisikan cukup tegang. Secara perlahan, tuanglah air dari mulut teko yang dilewati benang. Apa yang terjadi pada air yang kamu tuang? Apa yang terjadi? Air tidak tumpah! Tetapi air tersebut mengalir melewati benang hingga turun kebawah. Usahakan kamu menggunakan wadah besar agar tumpahan airnya tidak membasahi ruangan. Nah, rantai yang digunakan pada beberapa gedung gunanya adalah untuk mengalirkan air hujan dari atap hingga ke permukaan tanah. Jadi air akan mengalir melewati rantai dan tidak tumpah kemana-mana. Hal ini bisa terjadi karena gaya ikat molekul air sangat kuat. Sehingga antar molekulnya bisa saling berikatan dan juga berikatan dengan rantai / benang. Jadi, air tidak tumpah kemana-mana dan mengalir dengan mudah pada rantai / benang tersebut. Percobaan 21 : Sulap Larutan dengan Listrik Apakah teman-teman pernah mendengar mengenai korslet? Biasanya jika ingin mencabut stop kontak, seringkali ada peringatan tangan tidak boleh basah. Apa benar air dapat menghantarkan listrik? Coba buktikan yuk! Apa Yang Kamu Butuhkan? 1.Lampu kecil dengan soketnya 2.Dua kabel berukuran 30 cm 3.Baterai 9 volt 4.Kancing baterai 5.Air murni 6.Garam secukupnya 7.Gelas Cobalah Ini: Pasang dua kabel pada masing-masing ujung kabel kancing baterai yang telah terpasang pada kutub baterai. Sambungkan ujung kabel yang satu pada soket yang telah dipasangi lampu. Biarkan ujung kabel baterai dan ujung kabel lampu lainnya tidak terpasang. Tuangkan air murni kedalam gelas. Kali ini, masukkan kedua ujung kabel yang tidak terpasang ke dalam air tersebut. Tapi jangan sampai kedua ujung kabelnya saling bersentuhan. Apa yang terjadi, apakah lampunya menyala? Sekarang, coba masukkan garam kedalam gelas berisi air tadi dan aduk hingga larut. Lalu masukkan kedua ujung kabel kedalamnya. Apakah lampunya sekarang menyala? Apa yang terjadi? Ternyata, gelas yang berisi air murni tidak bisa menyalakan lampu! Hal ini disebabkan karena ternyata air murni tidak dapat menghantarkan listrik. Ketika kita menambahkan garam, terjadi yang namanya pemecahan molekul garam menjadi ion na (+) dan ion cl (-). Ion inilah yang berperan dalam menghantarkan listrik. Larutan garam seperti ini dinamakan larutan elektrolit. INGAT! Air murni hanya bisa didapatkan pada air minum dalam kemasan atau toko kimia (biasanya dinamakan aquades). Sedangkan pada air keran, sering terdapat butiran garam dalam air keran tersebut. Jadi jangan bermain-main dengan benda elektronik dengan tangan basah. Meski tangan kamu basah dengan air murni, ternyata tangan kita menghasilkan garam juga melalui keringat! Percobaan 22 : Mana Yang Lebih Cepat Larut? Kamu suka teh manis? Kami disini juga suka. Biasanya ketika kamu membuat teh manis, kamu memasukkan gulanya setelah tehnya siap. Nah, kadang jika kamu ingin membuat es teh manis, kamu memasukkan gulanya setelah kamu beri es karena kurang manis. Tapi rasanya koq gulanya lama larutnya ya? Apa Yang Kamu Butuhkan? 1. Air Panas 2. Air dingin 3. Dua sendok makan gula pasir 4. Sendok Cobalah Ini: Masukkan satu sendok makan gula pasir kedalam gelas berisi air panas. Lalu kamu aduk dengan menggunakan sendok. Hitunglah berapa kali kamu harus mengaduk untuk membuat gulanya larut sepenuhnya. Masukkan satu sendok makan gula sisanya kedalam gelas berisi air dingin. Cobalah kamu aduk dengan jumlah adukan yang sama seperti pada percobaan yang pertama. Apakah gulanya larut? Apa yang terjadi? Ketika diaduk pada air dingin dengan jumlah adukan yang sama, ternyata gula tidak larut sepenuhnya. Ini terjadi karena pada suhu tinggi, molekul-molekul air bergerak lebih cepat. Sehingga lebih sering menumbuk molekul gula dan melarutkannya. Sedangkan pada suhu rendah, molekul air bergerak lebih lambat, dan membuat jumlah tumbukannya dengan molekul gula menjadi lebih sedikit, dan gula menjadi lambat larutnya. Percobaan 23 : Membakar Gelas Kertas Kamu pernah melihat sebuah gelas kertas? Sesuai namanya, gelas kertas itu gelas yang terbuat dari kertas. Karena dari kertas, maka tentu saja dapat terbakar. Tapi, kamu bisa membuat kertas ini tidak terbakar lho. Apa Yang Kamu Butuhkan? 1. Dua buah Gelas Kertas 2. Air 3. Lilin Cobalah Ini: Coba kamu bakar bagian dasar dari gelas kertas. Jika tidak ada, kamu bisa gunakan gelas plastik. Pastikan bahwa gelas tersebut dapat terbakar. Ingat, cobanya hanya dengan satu gelas saja ya. Isilah gelas lainnya kertas dengan air. Jika kamu tidak menemukan gelas kertas, kamu bisa menggunakan gelas plastik. Nyalakanlah lilin yang sudah kamu siapkan. Dan letakkan gelas berisi air diatas lilin seperti kamu sedang memasak air. Coba lihat apa yang terjadi dengan gelasnya? Apa yang terjadi? Gelas yang berisi air tidak terbakar. Ini karena panas yang dihasilkan oleh api akan langasung diserap oleh air dan menahan gelas dari terbakar. Kamu hanya akan melihat ada bekas gosong pada bagian tempat api menyentuh dasar gelas. Yang berasal dari karbon hasil pembakaran. Percobaan 24 : Membakar Gula Batu Mungkin kamu pernah melihat pada suatu film ada adegan dimana terdapat bola api yang berterbangan. Atau kamu pernah melihat ada satu kesenian budaya di Indonesia, dimana ada sekumpulan orang-orang yang bermain sepak bola tapi bola yang digunakan terbakar oleh api (sebenarnya itu bukan bola. Melainkan batok kelapa). Nah, disini kita akan coba membuat salah satunya. Bisa gak ya? Ingat, minta bantuan orang dewasa ya. Apa yang Kamu Butuhkan? 1.Sebongkah gula batu berukuran sedang 2.Abu yang berasal dari pembakaran kertas 3.Korek api 4.Lilin 5.Wadah dari tutup kaleng atau sejenisnya 6.Tang untuk menjepit gula batu atau sejenisnya Cobalah Ini: Jepitlah gula batu dengan menggunakan tang. Lalu bakarlah pada lilin yang sudah kamu nyalakan. Perhatikanlah apa gula batu tersebut terbakar? Sekarang, cobalah lumuri gula batu tersebut dengan abu kertas. Kemudian bakarlah pada lilin yang menyala. Apakah gula batu tersebut terbakar? Apa yang terjadi? Pada saat kamu membakar langsung gula batu tersebut, kamu dapati gula batu tersebut tidak akan terbakar. Mungkin hanya kamu lihat ada bekas hitam gosong. Tapi ketika kamu lumuri dengan abu kertas, kemudian kamu bakar, kamu akan dapati gula batunya dapat terbakar lho! Ini karena abu kertas yang menempel pada gula batu bersifat sebagai katalisator dalam proses pembakaran gula batu. Sehingga gula batu kini telah menjadi “gula api”. Ingat, gunakan tang ya ketika membakar gula batunya dan minta bantuan orang dewasa ya. Percobaan 25 : Membuat Elektromagnetik Tentu kamu tahu bahwa arus listrik dapat menyebabkan fenomena kemagnetan. Fenomena ini juga dapat membuat paku biasa menjadi sebuah magnet tidak permanen yang disebut fenomena elektromagnet. Apa Yang Kamu Butuhkan? 1.Batang besi atau paku (hati-hati jika menggunakan paku) 2.Dua kabel yang cukup panjang 3.Baterai 9 volt 4.Kancing baterai 5.Sakelar sederhana (Dari percobaan membuat saklar sederhana) 6.Isolasi 7.Penjepit kertas Cobalah Ini: Pastikan kamu memiliki dua kabel dengan panjang 30 cm dan 60 cm. Kelupas kedua ujung kabel tersebut. Sebelum dilanjutkan, cobalah dekatkan paku ke penjepit kertas untuk melihat apakah panjepit kertasnya tertarik atau tidak. Lilitkan kabel yang panjang pada paku. Lalu buatlah rangkaian saklar sederhana seperti yang ada pada modul percobaan saklar sederhana. Sekarang, cobalah nyalakan saklar dan dekatkan paku pada penjepit kertasnya, apa yang terjadi? Apa yang terjadi ketika kamu matikan saklarnya? Kenapa ini terjadi? Kamu telah membuat elektromagnetik! Dengan melilitkan kabel ke paku, kamu telah memperkuat medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik. Medan magnet ini cukup kuat untuk membuat atom-atom pada paku menjadi searah dan membuatnya menjadi magnet tidak permanen.

IPBA

Sepasang Planet di Kepler 36a Ilustrasi planet Kepler 36c yang dilihat dari Kepler 36b. Kredit : Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics/David Aguilar. Sepasang planet unik berhasil ditemukan oleh tim astronom dari University of Washington dan Harvard University. Dalam sistem dengan dua planet tersebut, salah satunya merupakan versi lebih besar dari Bumi yang juga kita sebut planet Bumi Super. Si planet Bumi Super tersebut terjebak dalam “perang orbit” dengan pasangannya, planet yang jauh lebih besar seukuran Neptunus. Kedua planet ini mengorbit bintang Kepler 36a yang berada pada jarak 1200 tahun cahaya dari Bumi. Bintang Kepler 36a yang merupakan bintang induk bagi sepasang planet tersebut berada di rasi Cygnus dan memiliki massa yang sama dengan Matahari hanya saja kerapatannya hanya 25% dari Matahari. Bintang yang berusia beberapa milyar tahun lebih tua dari matahari ini ternyata lebih panas dan memiliki kandungan unsur berat yang lebih sedikit dari Matahari. Usianya yang lebih tua dari Matahari juga menandai kalau si bintang tidak lagi membakar hidrogen di inti dan sudah memasuki masa sub-raksasa dengan radius 60% lebih besar dari Matahari. Dua planet yang mengitari bintang Kepler 36a tersebut diberi nama Kepler 36b dan Kepler 36c. Planet Kepler 36b merupakan planet kecil laksana Bumi yang memiliki massa 4,5 kali massa Bumi. Maksudnya planet b ini punya komposisi seperti Bumi yakni sebagai planet batuan. Tapi ukurannya sekitar 1,5 kali lebih besar dari Bumi pada jarak kurang dari 18 juta km dan bergerak mengelilingi bintang induknya tiap 14 hari. Planet luar yang jadi pasangannya aka Kepler 36c seperti sudah dijelaskan sebelumnya merupakan planet serupa Neptunus. Artinya ia masuk jajaran planet raksasa dengan komposisi yang mungkin saja terdiri dari gas seperti Jupiter atau malah disusun oleh air. Ukurannya jauh lebih besar dari Bumi yakni 3,7 kali Bumi atau 0,37 kali Jupiter, mengorbit dari jarak 19 juta km dengan massa 8,1 kali lebih masif dari Bumi. Kalau menilik jarak kedua planet dari bintang induknya, dapat dikatakan kalau jarak antar keduanya pun sangat dekat. Diperkirakan jarak planet 36b dan 36c tersebut hanya 1,9 juta km atau kurang dari 5 kali jarak Bumi – Bulan dan keduanya juga memecahkan rekor jarak terdekat antar planet yang pernah ditemukan yakni 20 kali lebih dekat satu sama lainnya dari planet manapun. Dan dengan jarak yang sedemikian dekat saat papasan dekat, maka akan terjadi pasang surut gravitasi yang memampatkan dan merenggangkan kedua planet. Metode Pengamatan Planet Kepler 36c dalam sistem ini ditemukan oleh Kepler yang melakukan pengamatan dengan metode transit. Atau melihat keberadaan sebuah planet dari kedipan atau meredupnya cahaya bintang saat ada planet lewat di depan si bintang. Setelah planet pertama ditemukan, pencarian pada planet kedua dilakukan dengan menerapkan algoritma yang disebut deteksi denyutan kuasi-periodik untuk menganalisa data Kepler. Algoritma tersebut kemudian diterapkan oleh Joshua Carter dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics bersama rekan-rekannya dan mulai melakukan pengecekan pada sistem planet yang ada di data Kepler. Hasilnya ia dan rekan-rekannya melihat ada sinyal di sistem Kepler 36a. Data yang ada mengungkapkan adanya peredupan cahaya dari Kepler 36 setiap 16 hari, yang merupakan waktu yang dibutuhkan oleh planet Kepler 36c untuk mengitari bintang induknya. Sedangkan si planet Kepler 36b mengitari bintang induknya 7 kali dalam tiap 6 kali planet 36c mengorbit si bintang. Tapi sulit untuk menemukan keberadaan planet 36b karena ukurannya yang kecil dan gaya gravitasi yang bercampur baur dengan pasangannya. Keberadaannya baru dapat dipilah ketika algoritma denyutan kuasi-periodik itu diterapkan dan sinyalnya dapat dikenali. Karakteristik Pasangan Kepler 36 b & c Diperkirakan planet Kepler 36b memiliki susunan yang terdiri dari 30% besi, kurang dari 1 % atmosfer hidrogen dan helium dan tidak lebih dari 15% air. Sementara si planet 36c yang lebih besar memiliki inti batuan yang dikelilingi oleh atmosfer hidrogen dan helium. Kerapatan kedua planet berbeda sekitar 8 kali tapi perbedaan orbitnya hanya berbeda sekitar 10%. Perbedaan ini sangat kecil sehingga sulit bagi para astronom untuk menjelaskan perbedaan komposisi di antara keduanya hanya dengan menggunakan model pembentukan planet yang ada saat ini. Mengapa demikian? Model pembentukan planet yang ada memberikan pemahaman kalau planet dalam yang berada dekat dengan bintang induk akan memiliki komposisi batuan sedangkan planet gas akan terbentuk jauh dari si bintang induk. Dengan jarak yang sedemikian dekat, bagaimana dua buah planet yang terbentuk bisa memiliki komposisi yang demikian berbeda? Ini menjadi misteri lainnya yang harus dicari jawabannya oleh para astronom.

Pengertian Konstruktivisme

Kontruksi berarti bersifat membangun, dalam konteks filsafat pendidikan, Konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern. Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran konstektual yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata. 2. Ciri-ciri Konstruktivisme 1. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri. 2. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke murid, kecuali hanya dengan keaktifan murid sendiri untuk menalar. 3. Murid aktif megkontruksi secara terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan konsep ilmiah 4. Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses kontruksi berjalan lancar. 5. Struktur pembalajaran seputar konsep utama pentingnya sebuah pertanyaan Selain itu yang paling penting adalah guru tidak boleh hanya semata-mata memberikan pengetahuan kepada siswa . siswa harus membangun pengetahuan didalam benaknya sendiri. Seorang guru dapat membantu proses ini dengan cara-cara mengajar yang membuat informasi menjadi sangat bermakna dan sangat relevan bagi siswa, dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-ide dan dengan mengajak siswa agar menyadari dan menggunakan strategi-strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat memberikan tangga kepada siswa yang mana tangga itu nantinya dimaksudkan dapat membantu mereka mencapai tingkat pemahaman yang lebih tinggi , tetapi harus diupayakan agar siswa itu sendiri yang memanjatnya. 3. Aplikasi dan Implikasi dalam Pembelajaran a. Setiap guru akan pernah mengalami bahwa suatu materi telah dibahas dengan jelas-jelasnya namun masih ada sebagian siswa yang belum mengerti ataupun tidak mengerti materi yang diajarkan sama sekali. Hal ini menunjukkan bahwa seorang guru dapat mengajar suatu materi kepada sisiwa dengan baik, namun seluruh atau sebagian siswanya tidak belajar sama sekali. Usaha keras seorang guru dalam mengajar tidak harus diikuti dengan hasil yang baik pada siswanya. Karena, hanya dengan usaha yangkeras para sisiwa sedirilah para siswa akan betul-betul memahami suatu materi yang diajarkan. b.Tugas setiap guru dalam memfasilitasi siswanya, sehingga pengetahuan materi yang dibangun atau dikonstruksi para siswa sendirisan bukan ditanamkan oleh guru. Para siswa harus dapat secara aktif mengasimilasikan dan mengakomodasi pengalaman baru kedalam kerangka kognitifnya c. Untuk mengajar dengan baik, guru harus memahami model-model mental yang digunakan para siswa untuk mengenal dunia mereka dan penalaran yang dikembangkandan yang dibuat para sisiwa untuk mendukung model-model itu. d. Siswa perlu mengkonstruksi pemahaman yang mereka sendiri untuk masing-masing konsep materi sehingga guru dalam mengajar bukannya “menguliahi”, menerangkan atau upaya-upaya sejenis untuk memindahkan pengetahuan pada siswa tetapi menciptakan situasi bagi siswa yang membantu perkembangan mereka membuat konstruksi-konstruksi mental yang diperlukan. e. Kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga terjadisituasi yang memungkinkan pengetahuan dan keterampilan dapat dikonstruksi oleh peserta didik. f. Latihan memecahkan masalah seringkali dilakukan melalui belajar kelompok dengan menganalisis masalah dalam kehidupan sehari-hari. g. Peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan cara belajar yang sesuai dengan dirinya. Guru hanya sebagai fasilitator, mediator, dan teman yang membuat situasi kondusif untuk terjadinya konstruksi engetahuan pada diri peserta didik. 4. Kelebihan dan Kekurangan Konstruktivisme a. Kelebihan Murid berfikir untuk menyelesaikan masalah, menjana idea dan membuat keputusan. Faham kerana murid terlibat secara langsung dalam mebina pengetahuan baru, mereka akan lebih faham dan boleh mengapliksikannya dalam semua situasi. Selian itu murid terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama semua konsep. Kemahiran sosial diperoleh apabila berinteraksi dengan rekan dan guru dalam membina pengetahuan baru; Adanya motivasi untuk siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab siswa itu sendiri; Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengejukan pertanyaan dan mencari sendiri pertanyaannya; Membantu siswa untuk mengembangkan pengertian dan pemahaman konsep secara lengkap; Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri; Lebih menekankan pada proses belajar bagaimana belajar itu. b.Kelemahan Dalam bahasan kekurangan atau kelemahan ini mungkin bisa kita lihat dalam proses belajarnya dimana peran guru sebagai pendidik itu sepertinya kurang begitu mendukung; siswa berbeda persepsi satu dengan yang lainnya. A. Hakikat Anak Menurut Pandangan Teori Belajar Konstruktivisme Salah satu teori atau pandangan yang sangat terkenal berkaitan dengan teori belajar konstruktivisme adalah teori perkembangan mental Piaget. Teori ini biasa juga disebut teori perkembangan intelektual atau teori perkembangan kognitif. Teori belajar tersebut berkenaan dengan kesiapan anak untuk belajar, yang dikemas dalam tahap perkembangan intelektual dari lahir hingga dewasa. Setiap tahap perkembangan intelektual yang dimaksud dilengkapi dengan ciri-ciri tertentu dalam mengkonstruksi ilmu pengetahuan. Misalnya, pada tahap sensori motor anak berpikir melalui gerakan atau perbuatan (Ruseffendi, 1988: 132). Selanjutnya, Piaget yang dikenal sebagai konstruktivis pertama (Dahar, 1989: 159) menegaskan bahwa pengetahuan tersebut dibangun dalam pikiran anak melalui asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah penyerapan informasi baru dalam pikiran. Sedangkan, akomodasi adalah menyusun kembali struktur pikiran karena adanya informasi baru, sehingga informasi tersebut mempunyai tempat (Ruseffendi 1988: 133). Pengertian tentang akomodasi yang lain adalah proses mental yang meliputi pembentukan skema baru yang cocok dengan ransangan baru atau memodifikasi skema yang sudah ada sehingga cocok dengan rangsangan itu (Suparno, 1996: 7). Lebih jauh Piaget mengemukakan bahwa pengetahuan tidak diperoleh secara pasif oleh seseorang, melainkan melalui tindakan. Bahkan, perkembangan kognitif anak bergantung pada seberapa jauh mereka aktif memanipulasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. Sedangkan, perkembangan kognitif itu sendiri merupakan proses berkesinambungan tentang keadaan ketidak-seimbangan dan keadaan keseimbangan (Poedjiadi, 1999: 61). Dari pandangan Piaget tentang tahap perkembangan kognitif anak dapat dipahami bahwa pada tahap tertentu cara maupun kemampuan anak mengkonstruksi ilmu berbeda-beda berdasarkan kematangan intelektual anak. Berkaitan dengan anak dan lingkungan belajarnya menurut pandangan konstruktivisme, Driver dan Bell (dalam Susan, Marilyn dan Tony, 1995: 222) mengajukan karakteristik sebagai berikut: (1) siswa tidak dipandang sebagai sesuatu yang pasif melainkan memiliki tujuan, (2) belajar mempertimbangkan seoptimal mungkin proses keterlibatan siswa, (3) pengetahuan bukan sesuatu yang datang dari luar melainkan dikonstruksi secara personal, (4) pembelajaran bukanlah transmisi pengetahuan, melainkan melibatkan pengaturan situasi kelas, (5) kurikulum bukanlah sekedar dipelajari, melainkan seperangkat pembelajaran, materi, dan sumber. Pandangan tentang anak dari kalangan konstruktivistik yang lebih mutakhir yang dikembangkan dari teori belajar kognitif Piaget menyatakan bahwa ilmu pengetahuan dibangun dalam pikiran seorang anak dengan kegiatan asimilasi dan akomodasi sesuai dengan skemata yang dimilikinya. Belajar merupakan proses aktif untuk mengembangkan skemata sehingga pengetahuan terkait bagaikan jaring laba-laba dan bukan sekedar tersusun secara hirarkis (Hudoyo, 1998: 5). Dari pengertian di atas, dapat dipahami bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang berlangsung secara interaktif antara faktor intern pada diri pebelajar dengan faktor ekstern atau lingkungan, sehingga melahirkan perubahan tingkah laku. Berikut adalah tiga dalil pokok Piaget dalam kaitannya dengan tahap perkembangan intelektual atau tahap perkembangan kognitif atau biasa juga disebut tahap perkembagan mental. Ruseffendi (1988: 133) mengemukakan; (1) perkembangan intelektual terjadi melalui tahap-tahap beruntun yang selalu terjadi dengan urutan yang sama. Maksudnya, setiap manusia akan mengalami urutan-urutan tersebut dan dengan urutan yang sama, (2) tahap-tahap tersebut didefinisikan sebagai suatu cluster dari operasi mental (pengurutan, pengekalan, pengelompokan, pembuatan hipotesis dan penarikan kesimpulan) yang menunjukkan adanya tingkah laku intelektual dan (3) gerak melalui tahap-tahap tersebut dilengkapi oleh keseimbangan (equilibration), proses pengembangan yang menguraikan tentang interaksi antara pengalaman (asimilasi) dan struktur kognitif yang timbul (akomodasi). Berbeda dengan kontruktivisme kognitif ala Piaget, konstruktivisme sosial yang dikembangkan oleh Vigotsky adalah bahwa belajar bagi anak dilakukan dalam interaksi dengan lingkungan sosial maupun fisik. Penemuan atau discovery dalam belajar lebih mudah diperoleh dalam konteks sosial budaya seseorang (Poedjiadi, 1999: 62). Dalam penjelasan lain Tanjung (1998: 7) mengatakan bahwa inti konstruktivis Vigotsky adalah interaksi antara aspek internal dan ekternal yang penekanannya pada lingkungan sosial dalam belajar. Adapun implikasi dari teori belajar konstruktivisme dalam pendidikan anak (Poedjiadi, 1999: 63) adalah sebagai berikut: (1) tujuan pendidikan menurut teori belajar konstruktivisme adalah menghasilkan individu atau anak yang memiliki kemampuan berfikir untuk menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi, (2) kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi situasi yang memungkinkan pengetahuan dan keterampilan dapat dikonstruksi oleh peserta didik. Selain itu, latihan memcahkan masalah seringkali dilakukan melalui belajar kelompok dengan menganalisis masalah dalam kehidupan sehari-hari dan (3) peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan cara belajar yang sesuai bagi dirinya. Guru hanyalah berfungsi sebagai mediator, fasilitor, dan teman yang membuat situasi yang kondusif untuk terjadinya konstruksi pengetahuan pada diri peserta didik. B. Hakikat Pembelajaran Menurut Teori Belajar Konstruktivisme Sebagaimana telah dikemukakan bahwa menurut teori belajar konstruktivisme, pengertahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari pikiran guru ke pikiran siswa. Artinya, bahwa siswa harus aktif secara mental membangun struktur pengetahuannya berdasarkan kematangan kognitif yang dimilikinya. Dengan kata lain, siswa tidak diharapkan sebagai botol-botol kecil yang siap diisi dengan berbagai ilmu pengetahuan sesuai dengan kehendak guru. Sehubungan dengan hal di atas, Tasker (1992: 30) mengemukakan tiga penekanan dalam teori belajar konstruktivisme sebagai berikut. Pertama adalah peran aktif siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan secara bermakna. Kedua adalah pentingya membuat kaitan antara gagasan dalam pengkonstruksian secara bermakna. Ketiga adalah mengaitkan antara gagasan dengan informasi baru yang diterima. Wheatley (1991: 12) mendukung pendapat di atas dengan mengajukan dua prinsip utama dalam pembelajaran dengan teori belajar konstrukltivisme. Pertama, pengetahuan tidak dapat diperoleh secara pasif, tetapi secara aktif oleh struktur kognitif siswa. Kedua, fungsi kognisi bersifat adaptif dan membantu pengorganisasian melalui pengalaman nyata yang dimiliki anak. Kedua pengertian di atas menekankan bagaimana pentingnya keterlibatan anak secara aktif dalam proses pengaitan sejumlah gagasan dan pengkonstruksian ilmu pengetahuan melalui lingkungannya. Bahkan secara spesifik Hudoyo (1990: 4) mengatakan bahwa seseorang akan lebih mudah mempelajari sesuatu bila belajar itu didasari kepada apa yang telah diketahui orang lain. Oleh karena itu, untuk mempelajari suatu materi yang baru, pengalaman belajar yang lalu dari seseorang akan mempengaruhi terjadinya proses belajar tersebut. Selain penekanan dan tahap-tahap tertentu yang perlu diperhatikan dalam teori belajar konstruktivisme, Hanbury (1996: 3) mengemukakan sejumlah aspek dalam kaitannya dengan pembelajaran, yaitu (1) siswa mengkonstruksi pengetahuan dengan cara mengintegrasikan ide yang mereka miliki, (2) pembelajaran menjadi lebih bermakna karena siswa mengerti, (3) strategi siswa lebih bernilai, dan (4) siswa mempunyai kesempatan untuk berdiskusi dan saling bertukar pengalaman dan ilmu pengetahuan dengan temannya. Dalam upaya mengimplementasikan teori belajar konstruktivisme, Tytler (1996: 20) mengajukan beberapa saran yang berkaitan dengan rancangan pembelajaran, sebagai berikut: (1) memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan gagasannya dengan bahasa sendiri, (2) memberi kesempatan kepada siswa untuk berfikir tentang pengalamannya sehingga menjadi lebih kreatif dan imajinatif, (3) memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba gagasan baru, (4) memberi pengalaman yang berhubungan dengan gagasan yang telah dimiliki siswa, (5) mendorong siswa untuk memikirkan perubahan gagasan mereka, dan (6) menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Dari beberapa pandangan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang mengacu kepada teori belajar konstruktivisme lebih menfokuskan pada kesuksesan siswa dalam mengorganisasikan pengalaman mereka. Bukan kepatuhan siswa dalam refleksi atas apa yang telah diperintahkan dan dilakukan oleh guru. Dengan kata lain, siswa lebih diutamakan untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuan mereka melalui asimilasi dan akomodasi.

me motivasi

Kegagalan adalah hal yang biasa. Kegagalan bukan berarti Tuhan menghukummu, namun Tuhan hanya mengarahkanmu kembali.
 
Ingatlah, ketika kamu memutuskan BERHENTI untuk mencoba, saat itu juga kamu memutuskan untuk GAGAL.

Jangan pernah meremehkan kekuatan doa. Tuhan selalu mendengarnya, dan percayalah bahwa kekuranganmu tak akan jadi penghalangmu

Rintangan apapun akan bisa kamu lewati jika kamu memiliki keyakinan. Kamu kuat karena kamu yakin. Kamu lemah karena kamu ragu.

Jangan menyerah jika impianmu belum terwujud. Dengan semangat dan berpikir positif, semua hal yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin

Ketika kamu yakin, segera laksanakan! karena "Keraguan akan datang ketika keyakinan tidak sesegera mungkin dilaksanakan".

Keyakinan dan kesungguhan dalam berupaya adalah sebuah gerbang untuk menapaki tangga keberhasilan.

Napasmu kini, adalah hembusan terakhir orang lain. Jadi berhentilah mengeluh. Belajarlah tuk jalani hidupmu dgn apa yg kamu miliki.

Jangan pernah berhenti bermimpi, karena mimpi memberi asa dan harapan dalam menjalani kehidupan.

Kata TIDAK BISA, akan membuatmu berhenti berusaha. Kata BISA akan membuatmu berusaha meski hasil akhir belum tentu. SEMANGAT!

Hanya karena kamu pernah gagal, tak berarti kamu takut mencoba. Percayalah, bahagia pasti datang pada mereka yg tak pernah menyerah

Jangan pernah menangis jika kamu kalah, karena kekalahan mengajarkanmu bagaimana cara untuk menang.

Memiliki banyak mimpi, dan berusaha agar mimpi menjadi nyata. Jangan hanya menjadi pemimpi, tapi jadilah pribadi yang penuh aksi.
   

Sukses adalah pilihan. Mulailah hari dengan memutuskan, kemudian lanjutkan dengan tindakan. 

Ikhlaslah menjalani hari ini, karena "Kedamaian hati dan ketentraman jiwa bersumber dari keikhlasan."     

Kadang Tuhan menggunakan rasa sakit tuk mengingatkanmu, mengoreksimu, mengarahkanmu, dan menyempurnakan hidupmu!

Jika kamu tak mampu menerima kekalahan, maka kamu tak akan mampu merayakan kemenangan.

Dengan semangat kita pasti bisa. Bersemangatlah dengan hati dan logika, agar semangat kita tetap dijalan kebenaran.

Tersenyumlah dalam mengawali hari, itu menandakan kalau kita siap menghadapi hari dengan penuh semangat.

Ikhlaskan dan fokuskan pada kelebihanmu.Jadikan emosi itu motivasi untuk lebih baik

Bersyukurlah,karena kepahitan masa lalu memberimu kesempatan untuk menjadi kuat dan bijak
  

Hanya dengan niat dan keinginanlah yang akan membawamu menuju cita-cita yang kamu impikan.

Jangan menunggu waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu, karena waktu tidak akan pernah tepat bagi mereka yg menunggu.

Jangan pernah meremehkan kemampuanmu. Jika kamu menyadari betapa kuatnya pikiranmu, kamu tak akan pernah berpikir tuk menyerah.

Ketika ragu menghampiri, ikuti kata hati. Beri pertanyaan, temukan sebuah jawaban. Belajarlah tuk mempercayai hati.

Sukses tak akan datang bagi mereka yg hanya menunggu tak berbuat apa-apa, tapi bagi mereka yg selalu berusaha wujudkan mimpinya

Jangan awali hari dengan penyesalan hari kemarin, karena akan menggangu hebatnya hari ini, dan akan merusak indahnya hari esok.

Percayalah, hari ini akan lebih indah daripada kemarin jika kita mengawalinya dengan doa dan senyuman.

Motivasi adalah kekuatan untuk terus maju menerjang semua rintangan yg ada tuk meraih apa yg kita inginkan

Kemampuan terbaikku adalah cara berpikirku. Kemampuan terbaikmu adalah cara berpikirmu

Mereka yang menyambut tantangan, adalah mereka yang memberi ruang pada impian tuk menjadi kenyataan

Berhenti bertanya bagaimana cara mendapatkan apa yg kamu inginkan, karena jawaban yg kamu temukan hanyalah BERUSAHA.

Miliki mimpi apapun, dan jangan ragu tuk berusaha mewujudkannya. Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada keindahan impian.

Gunakan syukurmu, dan buang keluhmu dalam menghadapi setiap cobaan, karena cobaan yang kamu alami adalah sebagai proses pemuliaan.

Beranilah untuk bermimpi, dan beranikan dirimu untuk mewujudkan semua impianmu. Karena impian tidak akan tercapai tanpa keberanian.

Biasakanlah untuk berpikir bahwa sukses hanya tinggal selangkah lagi dan pasti akan diraih, niscaya masa depan yang cerah akan ada di depan Anda

Cara terbaik meramalkan masa depan Anda adalah dengan menciptakan masa depan itu sendiri

Bermimpi adalah langkah awal mencapai keberhasilan. Tapi mimpi itu tetap semu, jika tindakan tidak nyata.              

puisi untuk ibu

Ibu...
adalah wanita yang telah melahirkanku
merawatku
membesarkanku
mendidikku
hingga diriku telah dewasa

Ibu...
adalah wanita yang selalu siaga tatkala aku dalam buaian
tatkala kaki-kakiku belum kuat untuk berdiri
tatkala perutku terasa lapar dan haus
tatkala kuterbangun di waktu pagi, siang dan malam